Wednesday, 25 April 2012

AS tuduh WN Taiwan sebagai mata-mata Cina

Dua warga negara Taiwan dituduh berusaha mengekspor teknologi militer AS demi kepentingan pemerintah Cina. Agen rahasia AS telah menyelidiki pasangan ini untuk dugaan penyelundupan narkoba sejak Februari 2011.
Namun keduanya justru berusaha membeli dan mengekspor teknologi persenjataan, termasuk sebuah pesawat kecil. Pemerintah AS mengatakan WN taiwan tersebut bekerja untuk asisten seorang pejabat tinggi Cina. Jaksa memasukkan dakwaan Rabu (25/04) di Newark, New Jersey, terhadap seorang lelaki bernama Hui Sheng-shen, 45, dan seorang perempuan Huan Ling-chang, 41. 

Para terdakwa "diduga beraksi atas nama agen-agen Republik Rakyat Cina dan berusaha memperoleh aset dan informasi yang, dalam istilah mereka, 'akan menyakiti Amerika,'" demikian isi surat dakwaan itu. Pengacara Huan mengatakan kliennya menyatakan tidak bersalah, dan menambahkan, "Kami menunggu ia dibebaskan dari semua dakwaan." Pengacara Hui menolak berkomentar.

'Dari Beijing'
Menurut jaksa, keduanya awalnya mengindikasikan bahwa klien mereka tertarik membeli pesawat pengintai E-2 Hawkeye tetapi mereka kemudian mengungkapkan bahwa mereka juga tertarik pada jenis teknologi lainnya. Menurut seorang agen, Hui mengklaim ia mewakili sejumlah klien yang "berasal dari Beijing... Mereka bekerja untuk pemerintah Beijing... Semacam perusahaan intelijen untuk pemerintah Cina, seperti CIA."

Beberapa hari sebelum ditangkap, keduanya bertemu dengan seorang agen rahasia yang menyamar di New York. Mereka mengatakan telah mengamati pesawat tanpa awak, Raven RQ-11B, yang dibawa agen tersebut sebagai sampel dan menyatakan tertarik untuk membeli. Mereka juga didakwa mengambil foto manual sejumlah pesawat lain dan ditangkap sebelum sempat menghapus foto-foto itu. Jika dinyatakan bersalah, kedua WN Taiwan itu terancam hukuman masing-masing 15 tahun.

No comments:

Post a Comment

facebook